Selasa, 24 Juni 2014

makalah Garuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat melakukan perjalanan termasuk jasa penerbangan. Daya beli masyarakat semakin tinggi, keinginan berpergian meningkat dan menuntut waktu yang cepat tanpa menunggu lama. Karena itu penerbangan menjadi salah satu pilihan. Dengan pertumbuhan penumpang tersebut, maskapai penerbangan tidak memiliki pilihan selain harus menumbuhkan bisnis, termasuk memperluas jaringan penerbangannya. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan minat berpergian masyarakat sangat erat. Semakin tinggi pendapatan perkapita masyarakat, pertumbuhan perjalanan juga akan semakin cepat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki kecenderungan menaik dan berdampak pada peningkatan pertumbuhan industri penerbangan nasional, diantaranya akan bisa menempatkan Indonesia pada peringkat kelima pasar penerbangan domestik dunia. Satu kekuatan penting Indonesia adalah besaran penduduknya, yang saat ini sekitar 240 juta jiwa dan luasan wilayahnya yang memerlukan sarana tranportasi udara yang handal. Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan angkutan udara di Asia dan Indonesia berkembang pesat. Asia dengan kawasan ASEAN dan terutama Indonesia telah menjadi kawasan dengan skala industri penerbangan yang tumbuh luar biasa. Khususnya Indonesia, pertumbuhan industri penerbangan pada 2013 tercatat 15% dan tetap stabil setelah bertahun-tahun. Persaingan industri penerbangan di Indonesia tidak hanya disebabkan karena globalisasi, tetapi lebih di sebabkan karena pelanggan semakin cerdas, sadar harga dan banyak menuntut. Kemajuan teknologi dan komunikasi juga berperan meningkatkan intensitas persaingan. Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional. Pemerintah harus tegas dan konsisten menegakkan aturan agar menciptakan kenyamanan dan persaingan sehat. Konsumen diharapkan lebih memilih penerbangan yang memberikan prioritas pada keamanan dan pelayanan. Perkembangan bisnis yang mengarah pada ruang lingkup global membuat persaingan pada industri maskapai penerbangan domestik di Indonesia semakin ketat. Hal tersebut menyebabkan terjadinya perang tarif di antara maskapai penerbangan. Perang tarif tersebut tentunya merupakan usaha yang sangat tepat untuk mengurangi laba dari pihak saingannya. yaitu memberikan tarif semurah mungkin kepada masyarakat dan pasti tentunya mengurangi beberapa komponen penting dalam pelayanan dalam bentuk fisik maupun non fisik. Namun nampaknya,ada juga beberapa armada yang tetap bertahan dengan visi misi awal yang dimiliki. Tetap bertahan dengan harga yang relatif tinggi dibandingkan maskapai penerbangan lain, tanpa khawatir akan ditinggalkan masyarakat. Karena dari sana, ada keunggulan kompetitif lain yang dimilliki yaitu dari segi kenyamanan dan pelayanan. Menggunakan alat transfortasi udara adalah cara tercepat dan paling nyaman untuk menuju salah satu tempat di Nusantara. Indonesia memilik 61 bandara internasional dan domestik yang menyediakan penerbangan ke semua kota besar di Negara kepulauan ini. Bandar Soekarno Hatta adalah pusat jaringan penerbangan utama di Indonesia. Berada 20 km kearah barat laut kota Jakarta dan menjadi markas sejumlah maskapai penerbangan internasional dan domestik seperti Garuda Indonesia. Maskapai penerbangan lainnya adalah Lion Air, Mandala Arlines, Merpati Nusantara, Sriwijaya Air, dan berbagai maskapai penerbangan lainnya. Bandara internasional lain yang ada di Indonesia adalah Bandar udara Ngurah Rai di Bali, berada di 15 km dari pusat kota Denpasar yang menyediakan penerbangan langsung dari Australia, Asia, dan Eropa. Sejumlah maskapai penerbangan internasional juga terbang langsung ke beberapa kota besar, yaitu Medan, Padang, Bandung, Surabaya, Solo, dan Manado. Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional terbesar di Indonesia menyediakan penerbangan ke 24 negara, di antaranya Bangkok, Beijing, Hong Kong, Ho Chi Minh City, Kuala Lumpur, Seoul, Sydney, Melbourne, Jeddah, Singapore, Shanghai, Guangzhou (Canton), Tokyo, Nagoya, Osaka, Dubai, dan Amsterdam. Garuda Indonesia juga berencana membuka jaringan penerbangan ke Eropa termasuk Frankfurt, London, Paris, dan Roma. Sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu hidup serta sejalan dengan visi untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan di sektor transportasi udara yang diselaraskan dengan lingkungan hidup, Garuda Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan program Garuda Indonesia Green Efforts. Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab Garuda Indonesia untuk mewujudkan lingkungan yang sehat melalui aksi nyata di udara dan darat. Garuda Indonesia menyadari, bisnis tidak dapat berjalan baik jika berada di lingkungan yang tidak sehat. Setiap perusahaan harus mempertimbangkan efek bisnisnya terhadap lingkungan dan bertanggung jawab untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Komitmen ini dijalankan perusahaan berdasarkan Occupational Safety, Health & Environmental Policy yang diawasi langsung oleh President dan CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Kebijakan ini menegaskan bahwa seluruh karyawan, mitra bisnis, kontraktor, dan suplier Garuda Indonesia wajib berpartisipasi dalam Occupational Safety, Health & Environmental Management System. Proses dan sistem ini diterapkan dalam rangka menjaga berlangsungnya pengoperasian bisnis berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk menurunkan tingkat emisi dan limbah serta menghemat penggunaan energi dan sumber daya alam lainnya. Hal itu juga sejalan dengan visi IATA dalam IATA Annual General Meeting 2007 yang menargetkan efisiensi penggunaan bahan bakar sebesar 1,5 persen setiap tahun mulai 2009 hingga 2020, pertumbuhan nol persen karbon pada tahun 2020, dan penurunan tingkat emisi hingga 50 persen pada tahun 2050. Target itu ditetapkan mengingat industri penerbangan global saat ini menyumbang 2 persen pencemaran gas rumah kaca dari emisi karbon yang dihasilkan manusia. Angka ini diperkirakan naik menjadi 3 persen pada tahun 2050 seiring dengan semakin berkembangnya industri penerbangan dunia. Kebijakan dan visi tersebut dimanifestasikan dalam berbagai program yang mencakup tiga aspek utama, yaitu operasional penerbangan, bangunan perkantoran yang ramah lingkungan, serta gaya hidup hijau. Di sisi lain, Garuda Indonesia bersama-sama dengan beberapa perusahaan lain terus mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD). Menteri Perhubungan (Menhub) EE mangindaan mengungkapkan, industri penerbangan Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun terakhir ini. "Berdasarkan data kita, pada tiga tahun terakhir ini, tejadi peningkatan jumlah penumpang angkutan udara yang cukup signifikan setiap tahunnya," ucapnya di Kemenhub, Jakarta, Rabu (11/12/2013). Pada tahun 2011, total jumlah penumpang adalah 68.349.439 orang yaitu penumpang domestik sebesar 60.197.306 orang dan internasional 8.152.133 orang. Sedangkan total jumlah penumpang angkutan udara pada tahun 2012 adalah 81.359.755 orang yaitu penumpang domestik sebesar 71.421.464 orang dan internasional sebesar 9.938.291 orang dengan presentase pertumbuhan sebesar 19,03 persen yaitu 18,64 persen untuk domestic dan 21,91 persen untuk internasional. Untuk tahun 2013 sampai September 2013, total jumlah penumpang angkutan udara adalah 49.081.891 orang yaitu 43.002.808 untuk penumpang domestik dan 6.079.083 penumpang internasional, Pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara tersebut diikuti oleh penambahan rute penerbangan komersial domestik menjadi 270 rute pada tahun 2013 dibandingkan dengan 2012 yaitu 249 rute. Berikut adalah data jumlah pertumbuhan penumpang angkutan udara yang signifikan setiap tahunnya: Table 1.1 Jumlah Pertumbuhan Penumpang Angkutan Udara Tahun Domestik Internasional 2011 60.197.306 8.152.133 2012 71.421.464 9.938.291 2013 43.002.808 6.079.083 Sumber : Departemen Perhubungan Persaingan industri penerbangan nasional kian ketat. Setiap maskapai, menawarkan pelayanan terbaik guna menarik simpati konsumennya. Hasilnya cukup bagus, dan masyarakat diuntungkan dengan pelayanan jasa angkutan udara nasional yang terus membaik. Jumlah penumpang udara yang diangkut setiap maskapai juga terus meningkat. Data Kementerian Perhubungan menunjukkan, Lion Air menguasai pangsa pasar penumpang domestik dengan menerbangkan 13,97 juta penumpang domestik atau 41,51% sepanjang Semester I-2012. Di peringkat kedua terdapat maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia menerbangkan 7,80 juta penumpang domestik atau 23,20%. Menyusul di belakang Garuda Indonsia adalah Sriwijaya Air sebanyak 3,90 juta penumpang atau 16,49%. Di peringkat keempat terdapat PT Metro Batavia selaku operator maskapai Batavia Air dengan menerbangkan 3,51 juta penumpang atau menguasai market share 10,45%. Sedangkan peringkat kelima terdapat maskapai penerbangan perintis Merpati Nusantara Airlines yang menerbangkan 1,13 juta penumpang atau 8,35%. Dibawah ini adalah persaingan industri penerbangan nasional dengan pangsa pasar : Tabel 1.2 Persaingan Industri Penerbangan Nama Industri Penerbangan Penumpang Domestik Pertumbuhan Lion Air 13,97 juta 41,51% PT. Garuda Indonesia 7,80 juta 23,20% Sriwijaya Air 3,90 juta 16,49% PT. Metro Batavia (Batavia Air) 3,51 juta 10,45% Merpati Nusantara Airlines 1,13 juta 8,35% Sumber : Departemen Perhubungan Market share Maskapai Penerbangan Indonesia 1-2012 Penerbangan % Lion Air 41,51% Garuda Indonesia 23,20% Sriwijaya Air 16,49% Batavia Air 10,45% Merpati 08.35% Di atas menjelaskan bahwa Lion Air menguasai pangsa pasar sebesar 13,97 juta penumpang domestik atau 41,51%. Dan PT. Garuda Indonesia sebagai market challenger dengan jumlah penumpang domestik sebesar 7,80 juta atau 23,20%. Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience".Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek.Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh Business Class dan Economy Class.Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang. Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya.Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012. Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010.Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik. Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia.Pertama adalah hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.Kedua adalah hub di daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.Kemudian untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak perusahaan. Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Perusahaan maskapai tersebut menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa transportasi. Airlines juga dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya unutk memperkuat cakupan jalur penerbangannya melalui konsep hub dan spoke. Tujuh bauran pemasaran pada bisnis jasa penerbangan Garuda Indonesia atau 7P dapat dijelaskan sebagai berikut: Produk (product),Produk yang dibahas di sini adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia yang terdiri dari (a) kualitas produk ini dipandang sebagai produk pelayanan nomor satu di Indonesia. Terbukti bahwa dari sejak tahun 1949 hingga saat ini produk pelayanan jasa ini menjadi nomor satu di Indonesia sebagai perusahaan penerbangan yang dipercaya, (b) keistimewaan maskapai penerbangan ini cukup terbukti, mulai dari pelayanan baik di luar maupun di dalam pesawat, (c) pilihan produk Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Garuda Indonesia dipilih sebagai maskapai terbesar dan terbaik Indonesia karena atas prestasi serta pelayanannya,(d) nama merek (Brand Name) Pada tanggal 25 Desember 1949, saat presiden Indonesia pertama akan terbang ke Yogyakarta, Dr. Konijnenburg wakil dari KLM melapor bahwa pesawat yang akan dinaiki Soekarno harus diberi nama dan dicat sesuai nama yang diberikan presiden, (e) kemasan tentu menjadi hal yang penting dalam rangka menciptakan image dan sebagai pembeda dengan produk lain. Dalam hal ini, garuda Indonesia memiliki logo yang lebih menjadi ciri khas lambang negara, yakni burung garuda. Harga (price) yang ditawarkan tentu menyeimbangi dengan pelayanan (service) dari perusahaan. Ini juga yang dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia, (a) Potongan harga bagi harga tiket Pesawat Garuda juga diberikan, terutama pada saat momentum tertentu, (b) pemberian hadiah dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk penghargaan bagi anak bangsa. Contohnya, pada Turnamen Womens Circuit Garuda Indonesia Championships menyediakan hadiah uang total 25.000 dollar AS atau Rp 221,2 juta, (c) sistem pembayaran untuk pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia sendiri bisa dilakukan dengan melalui online ataupun pemesanan melalui telepon.(d) tenggang waktu (Credit Term) dalam pemesanan tiket, biasanya harga tiket yang sudah lewat tanggalnya tidak bisa dilihat lagi di sistem reservasi, kecuali harga tiket yang telah di issued/dibuka dengan menggunakan kode booking atau nomor tiket. Tempat (Place), sebagai produk pelayanan jasa penerbangan yang paling terkemuka di Indonesia, maskapai penerbangan ini terus mengembangkan pelayanannya dari segi jangkauan penerbangan (tempat). (a) Saluran Distribusi (distribusi channel) dalam hal ini bukan berarti distribusi produk, melainkan lebih kepada pelayanan jasa, (b) jangkauan wilayah penerbangan pesawat Garuda Indonesia sendiri sudah sejajar dengan penerbangan internasional seperti Malaysia Airlines ataupun Singapura Airline, (c) lokasi penerbangan sendiri yakni berpusat di Jakarta, tepatnya di bandara Soekarno-Hatta, (d) Inventory/stok produk seiring kemajuan serta kepercayaan konsumen terhadap Garuda Indonesia, perusahaan ini juga menambah armada pesawatnya guna memperlancarpelayanan terhadap penumpang, (e) transportasi sebagai perusahaan penerbangan terkemuka dan nomor satu di Indonesia, perusahaan Garuda Indonesia juga memberikan kemudahan fasilitas transportasi bagi para pengguna jasa. Promosi (promotion), sebagai perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, iklan sebagai media promosi rupanya masih perlu dilakukan guna menyadarkan serta memberikan informasi baru tentang (a) Advertising (periklanan) sebagai media iklan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia dilakukan melalui media televisi, koran, hingga majalah. Iklan juga dilakukan pada media online (website). (b) Personal selling (penjualan perseorangan), Cara ini tidak dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia dalam melakukan penjualan tiket pesawatnya. Personal selling misalnya hanya dilakukan melalui pelayanan via telepon atau online, (c) sales promotion (SP) walaupun iklan sudah dilakukan melalui media visual seperti televisi, tapi promosi juga tetap dilakukan Garuda Indonesia pada media cetak seperti koran dan majalah, (d) public relation (PR), Untuk terus menjaga hubungan serta loyalitas pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia, (e)direct marketing (DM) atau pemasaran langsung dilakukan oleh perusahaan melalui media telepon (customer service), atau para pengguna jasa penerbangan ini bisa membelinya langsung di agent travel atau airlines terdekat, (f) Integrated marketing (pemasaran terpadu) tidak ada pemasaran terpadu pada perusahaan jenis penerbangan ini, yang ada adalah penjualan tiket langsung di agent travel atau airlines.(g) Event marketing memang dianggap sebagai cara yang efektif dalam menjual produk ,(h) Local Area Marketing (Pemasaran Lokal) Hampir di semua daerah di Indonesia terdapat agent travel sebagai Local Area Marketing di daerah tersebut. Orang (People), maksudnya adalah jasa sebagian besar diberikan oleh orang, sehingga seleksi, pelatihan dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. . Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan niat baik. Physical Evidence.Kualitas jasa dapat ditunjukkan melalui bukti fisik dan penyajian. Jadi suatu bisnis penerbangan akan mengembangkan suatu penampilan dan gaya yang dapat diamati dalam menangani pelanggannya, sehingga dapat menyampaikan nilai yang diharapkan bagi konsumen, baik itu kebersihan, kecepatan atau manfaat lainnya. Proses (Proces) Merupakan sistem organisasi adalah elemen yang tidak terlihat tetapi mendukung bisnis jasa tersebut. Hal-hal yang tergolong sebagai Proses dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Proses check-in dan boarding yang mudah, Jadual keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu, Proses pengambilan bagasi yang cepat. Berdasarkan latar belakang di atas dapat disimpulkan, keberanian sebuah perusahaan untuk bersaing masuk di pasar yang tentunya memiliki jangkauan luas tidak cukup tanpa didasari analisis yangkuat untuk melihat situasi pasar. Tidak hanya itu, perusahaan juga harusmampu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan faktor eksternal yang adadiluar perusahaan. Seperti hal nya perusahaan Garuda Indonesia, yangmenjadi perusahaan peerbangan senior di Indonesia.Tanpa harus banting setir, perusahaan Garuda Indonesia tetap menjaga kwalitas mutu walaupun denganharga mahal tapi tetap mempertahankan mutu perusahaan. Justru, GarudaIndonesia menelurkan inovasi baru yaitu dengan melahirkan anak perusahaan “Citilink”. Inilah inovasi yang cemerlang, tanpa harus merubah strategi tapi justru menelurkan “Citilink” sebagai perusahaan penerbangan dengan tarif murah seperti perusahaan penerbangan yang kini sedang trend banting hargadengan menyediakan banyak promo. 1.2. Perumusan masalah 1. Bagaimana visi dan misi PT. Garuda Indonesia? 2. Bagaimana penilaian lingkungan bisnis PT. Garuda Indonesia? 3. Bagaimana strategi pemasaran (STP) PT. Garuda Indonesia? 4. Bagaimana strategi bauran pemasaran PT. Garuda Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui visi dan misi PT. Garuda Indonesia 2. Untuk mengetahui penilaian lingkungan bisnis PT. Garuda Indonesia 3. Untuk mengetahui strategi pemasaran (STP) PT. Garuda Indonesia 4. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaranPT. Garuda Indonesia 1.4. Kegunaan Penelitian Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi orang lain. Adapun kegunaan yang dapat di peroleh dari penelitian adalah : 1. Kegunaan Teoritis a. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dan sebagai sarana pengembangan wawasan. b. Dapat dijadikan salah satu alternatif sarana transportasi untuk menambah pengetahuan, informasi dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam membuat keputusan pembelian. 2. Kegunaan Praktis yaitu dapat digunakan sebagai pertimbangan para praktisi perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran Garuda Indonesia.. BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Konsep Manajemen Pemasaran 2.1.1. Pengertian Pemasaran Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah, tempat, wilayah area yang mengandung kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu dan membentuk harga. Istilah pasar mengandung pengertian yang beraneka ragam. Ada yang mendefinisikannya sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, barang atau jasa yang ditawarkan untuk dijual, dan terjadinya perpindahan kepemilikan. Selain itu ada pula definisi yang menyatakan bahwa pasar adalah permintaan yang dibuat oleh sekelompok pembeli potensial terhadap suatu barang atau jasa. Pemasaran memiliki arti yang berbeda-beda : Definisi pemasaran dari beberapa pendapat salah satunya yaitu menurut Kotler dalam buku M.Fuad (2006:121), Pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Menurut Stanton dalam buku M.Fuad (2006:121), pemasaran meliputi seluruh system yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang actual maupun potensial. Menurut Amerikan Marketing Asociation dalam buku M.Fuad (2006:121), pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah proses perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, atau semua kegiatan yang berhubungan dengan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 2.1.2. Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. Menurut Kotler (2012:146) pengertian manajemen pemasaran adalah sebagai berikut: Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, pelaksanaan, dan pengawasan, program-program yang ditujukan utuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar. Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran". 2.2. Konsep Segmenting, Targeting, Positioning (STP) 2.2.1. Segmentasi (Segmenting) Menurut Fandy Tjiptono (2008:211) Segmentasi pasar adalah merupakan konsep yang mendasari strategi pemasaran perusahaan dan pengalikasian sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka mengimplementasikan program pemasaran. Variabel yang digunakan diantaranya demografis, psikolografis, prilaku, pengambilan keputusan dan pola media. Definisi segmentasi pasar yang paling sering diucapkan para ahli adalah “Suatu proses untuk membagi-bagi atau mengelompok-kelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen. Segmentasi adalah proses mengkotak-kotakkan pasar yang homogen kedalam kelompok-kelompok “potential customers” yang memiliki kesamaan kebutuhan atau kesamaan karakter yang memiliki respons yang sama dalam membelanjakan uangnya. Tujuan Melakukan Segmentasi Pasar - Menemukan peluang (niche) - Menguasai posisi yang superior dan kompetitif - Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien Beberapa Tipe Strategi Segmentasi Tiga alternative atau tipe strategi segmentasi pasar yang dapat dipergunakan oleh para pemasar adalah: 1. Concentrated Segmentation Segmentasi yang terkonsentrasi dilakukan dengan mengarahkan satu jenis produk untuk satu segmen pasar. Itu sebabnya segmentasi terkonsentrasi sering juga terkenal dengan strategi ceruk pasar (niche market strategy). 2. Differentiated Segmentation Dalam strategi segmentasi yang dilakukan pembedaan (differentiated segmentation), perusahaan memperkenalkan produk yang berbeda untuk beberapa segmen pasar. 3. Undifferentiated segmentation Strategi segmentasi yang tidak mengharuskan pembedaan ini terjadi apabila perusahaan mengarahkan produk yang sama untuk beberapa segmen pasar secara simultan. Syarat segmentasi Pasar Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu : a. Dapat diukur b. Dapat dicapai c. Cukup besar atau cukup menguntungkan d. Dapat dibedakan e. Dapat dilaksanakan 2.2.2. Target Pasar (Targetting) Target pasar adalah kelompok konsumen yang agak homogen, yang akan dijadikan sasaran pemasaran perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu diperhatikan pula kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen manakah yang akan dipenuhi. Konsumen memang pembeli yang harus dilayani perusahaan dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin perusahaan benar-benar dapat memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang ada di pasar, karena terbatasnya kemampuan atau sumber daya perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu menentukan batas pasar yang akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui pengelompokkan konsumen berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Menurut Fandy Tjiptono (2008:232) Merupakan proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik pemasaran. Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut. Target pasar perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam. 1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran. 2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target pasar. 3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru. 4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin 5. Mengantisipasi persainganDengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat dilayani secara efektif, perusahaan akan berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut. Dalam memilih pasar yang dituju (target pasar), perusahaan dapat menempuh tiga alternatif strategi, yaitu: 1. Undifferenciated Marketing a. Meninjau pasar secara keseluruhan. b. Memusatkan perhatian pada kesamaan kebutuhan konsumen. c. Menghasilkan dan memasarkan satu macam produk. d. Menarik semua konsumen dan memenuhi kebutuhan semua konsumen e. Pasar yang dituju dan teknik pemasarannya bersifat massal. f. Ditujukan kepada segmen terbesar yang ada dalam pasar. 2. Differentiated Marketing a. Melayani 2 atau lebih kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. b. Menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda melalui program pemasaran yang berbeda-beda untuk tiap kelompok konsumen tertentu tersebut. c. Mengarahkan usahanya pada keinginan konsumen. d. Memperoleh loyalitas, kepercayaan, serta pembelian ulang dari kelompok konsumen tertentu tersebut. 3. Concentrated Marketing a. Memilih segmen pasar tertentu. b. Memusatkan segala kegiatan pemasarannya pada satu atau lebih segmen pasar yang akan memberikan keuntungan terbesar. c. Mengembangkan produk yang lebih ideal dan spesifik bagi kelompok konsumen tersebut. d. Memperoleh kedudukan/posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. 2.2.3. Posisi (Positioning) Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak konsumen dari sebuah nama perusahaan. Trout (2004:15) mendefinisikan positioning sebagai cara kita untuk mendeferensiasikan diri kita di dalam benak konsumen. Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam menentukan positioning ada 3 tahap 1. Mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing yang adapat dijadikan sebagai dasar untuk membangun posisi 2. Memilih keunggulan yang tepat 3. Memilih suatu strategi postioning yang menyeluruh. Selanjutnya perusahaan harus mengkomunikasikan secara efektif ke pasar atas posisi yang dipilih. Dan untuk mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor dibawah ini : 1. Be creative , perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market. 2. Simplicity , komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin. 3. Consistent yet flexible , perusahaan harus konsisten . 4. Own, dominate, protect , dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan . 5. User their language dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan. 2.3. Konsep Bauran Pemasaran 7P 2.3.1. Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the market.”(Marketing Management,1997) yang kurang lebih memiliki arti bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran. Menurut Kotler (1997), Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objectives in the target market. yang kurang lebih memiliki arti bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju. Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiafan promosi dan sistem distribusi. Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four P: product, price, place, and promotion” (cited in Kotler, 1992). 2.3.2. Bauran Pemasaran (7P) Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix).Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju.Namun kini hal tersebut semakin berkembang tidak hanya dalam hal product, promotion, dan price.Namun juga mengenai place, people, process, dan physical evidence. Dalam komunikasi pemasaran ada beberapa elemen yang dipadukan yang terwujud dalam bauran komunikasi pemasaran terpadu, yaitu bauran pemasaran (marketing mix), lalu bauran promosi (promotion mix) yang sebenarnya adalah bagian dari marketing mix, namun kini lebih spesifik. Dan ada pula strategi-strategi komunikasi pemasaran tertentu, seperti strategi segmenting, targeting, pricing,dan positioning, dalam bauran pemasaran. Semua itu kembali pada kondisi perusahaan jasa yang melaksanakannya. Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P: product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. 1. Product (The Services) Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukkan sejumlah manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang atau jasa maupun kombinasinya. 2. Price Penetapan harga merupakan suatu hal penting . Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan. 3. Place Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi persyaratan yang memberikan kenyamanan. 4. Promotion Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan promosi antara lain : a. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru b. Mengkomunikasikan produk baru c. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas d. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk e. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk f. Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk. 5. People People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata. Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang diekspetasikan. 6. Process Process, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja. 7. Physical Evidence Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus. 2.4. Konsep Strategi Pemasaran 2.4.1. Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bennett 1988) dalam buku Fandy Tjiptono (2008:6). Sementara itu , Tull dan Kahle 1990 dalam buku Fandy Tjiptono (2008:6) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Menurut Corey dalam buku Fandy Tjiptono (2008:6), strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang paling berkait. Kelima elemen tersebut adalah : 1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini didasarkan pada faktor-faktor . 2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini produk, dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. 3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan. 4. System distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. 5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang mengikuti periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relations . 2.4.2. Perkembangan Strategi Pemasaran Konsep strategi dibicarakan secara formal pertama kali oleh orang Yunani, walaupun saat itu lebih ditekankan pada konteks militer, bukan pada aplikasi pemasaran. Strategi bisnis dan pemasaran baru dikenal beberapa abad kemudian. Sedangkan perencanaan strategic formal dimulai pada awal periode setelah Perang Dunia II. Sejak saat itu strategi telah mengalami empat fase perkembangan (Schnaars, 2008: 9). 1. Budgeting dan overall strategy ( decade 1950an) 2. Perencanaan jangka panjang ( decade 1960an) 3. Formula planning (decade 1970an) 4. Strategic thinking ( semenjak 1980an hingga saat ini) Gambar 2.4.2 Fase-fase Perkembangan Strategi Pemasaran Sumber : Schnaars S.P, Marketing Stretegy BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Profil Perusahaan Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience".Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek.Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh Business Class dan Economy Class.Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang. Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya.Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012. Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010.Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik. Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia.Pertama adalah hub bisnis yang berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.Kedua adalah hub di daerah pariwisata yang berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.Kemudian untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Terlepas dari bisnis utamanya sebagai maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit/SBU) dan anak perusahaan.Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda Medical Center. Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia, yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat, agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia layanan sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia/Asyst (penyedia layanan teknologi informasi untuk industri pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF AeroAsia), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan overhaul.Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.1.1. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia. b. Misi Perusahaan Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional. 3.1.2. Sejarah Garuda Indonesia Nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno di mana nama tersebut diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa itu, Noto Soeroto; "Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine uw einladen", yang artinya, “Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya tinggi diatas kepulauan anda A. Pesawat Berawal dari penerbangan perdana di tahun 1949, Garuda Indonesia, yang sebelumnya bernama Garuda Indonesian Airways, mulai mengembangkan armadanya. Garuda Indonesia pada saat itu mengoperasikan satu pesawat Douglas DC-3 Dakota dan PBY Catalina.Berikutnya, Garuda Indonesia mengoperasikan armada DH Heron and Convair 340. Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia melayani jamaah haji Indonesia ke tanah suci Mekkah di Saudi Arabia, dengan menggunakan armada Convair 340. Periode 1960-an adalah masa dimana Garuda Indonesia tumbuh dengan pesat.Pada tahun 1961, armada Lockheed Electra didatangkan ke Bandara Kemayoran, Jakarta. Lima tahun kemudian, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan jet empat mesin, yaitu Douglas DC-8. Di samping itu, armada lain seperti DC-3/C-47 Dakota, Convair 340, Convair 440, Lockheed Electra, Convair 990A, Fokker F-27 and DC-8 juga melengkapi kekuatan maskapai Garuda Indonesia. Kemudian pada tahun 1976, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat berbadan lebar Douglas DC-10, yang terdaftar sebagai PK-GIA. Satu tahun kemudian Garuda Indonesia tidak lagi menggunakan pesawat turboprop engine Fokker F-27. Hal ini membuat Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai yang hanya mengoperasikan pesawat jet, yaitu dengan armada DC-10, DC-9, DC-8 dan F-28. Perkembangan armada yang terus melesat pada tahun 1980, membuat Garuda Indonesia mendatangkan pesawat berbadan lebar Boeing 747-200. Dua tahun kemudian, maskapai membeli pesawat berbadan lebar lainnya, yaitu Airbus A300B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit).Pesawat dengan kokpit yang berisi dua orang ini adalah ide dari Wiweko Soepono, mantan Presiden Direktur Garuda Indonesia. Pada tahun 1984, barisan armada Garuda Indonesia secara lengkap adalah Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 and F-28. Dengan 36 unit pesawat F-28, pada saat itu Garuda Indonesia adalah operator F-28 terbesar di dunia. Pada tahun 1994, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan pesawat berbadan paling lebar pada era 90-an, yaitu Boeing 747-400. Sebagai tambahan, barisan armada Garuda Indonesia juga dilengkapi dengan Boeing 737 seri 300, 400 dan 500. Selanjutnya pada tahun 2009, Garuda Indonesia menambah armada berteknologi tinggi, dengan memperkenalkan Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 Next Generation. Kedua jenis pesawat ini dilengkapi dengan perangkat in-flight entertainment, Audio and Video on Demand (AVOD), di setiap tempat duduknya.Perangkat ini memungkinkan penumpang untuk memilih sendiri berbagai macam hiburan seperti film, program televisi, video musik dan permainan.Sebagai tambahan, tenpat duduk Business Class Garuda Indonesia Airbus A330 juga dapat sepenuhnya berbaring hingga 180 derajat (flat bed seat).Kini pada tahun 2012, Garuda Indonesia kembali menyambut armada baru Bombardier CRJ1000 NextGe. B. Logo 1949-1969 : Garuda Klasik Garuda Indonesia berdiri ketika Indonesia sedang berada di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, ketika itu Garuda Indonesia menggunakan logo Garuda klasik sebagai simbol identitas. Sisi atas pesawat berwarna putih, dengan warna merah sepanjang jendela, hal ini melambangkan bendera nasional Indonesia yang berwarna Merah Putih. Pada tahun awal berdirinya, Garuda Indonesia memiliki armada DC-3 propeller plane, jet-engine Convair dan DC-8. 1969-1985 : Logo Oranye Memasuki tahun 1970-an, Garuda Indonesia mengalami modernisasi. Logo diperbaharui dengan tulisan “Garuda” dan garis berwarna oranye. Pada periode ini Garuda Indonesia semakin banyak melayani masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Logo disematkan baik di pesawat kecil seperti Fokker 27 dan DC-9, juga pada pesawat berbadan lebar seperti DC-10, Boeing 747-200 dan Airbus A300B4. Logo ini segera menjadi akrab dengan identitas baru Garuda Indonesia dan dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia. 1985-2009 : Logo Burung Modern Untuk mengantisipasi era persaingan terbuka dari industri penerbangan nasional dan dunia, Garuda kembali mengubah logonya pada tahun 1985. Kali ini Logo Garuda Indonesia menggambarkan burung modern yang dilengkapi dengan tulisan Garuda Indonesia. Warna dominan pada logo ini adalah biru dan hijau, yang diambil dari warna alam Indonesia. Pada era ini, armada Garuda Indonesia diperkuat dengan kedatangan Boeing 737, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300. 2009-Sekarang : Logo Sayap Alam Memasuki fase pertumbuhan yang berkesinambungan dan strategi lompatan besar, pada tahun 2009 Garuda Indonesia memperbaharui identitas perusahaan agar menjadi lebih modern dan segar. Hal ini diwujudkan dengan logo “Sayap Alam” yang disematkan pada bagian ekor armadanya. Program ini juga dilengkapi dengan moderninasasi armada, yaitu dengan mendatangkan pesawat baru Boeing 737-800NG, Airbus A330-200, dan Bombardier CRJ1000 NextGen. Kini Garuda Indonesia memperkenalkan konsep layanan baru yaitu "Garuda Indonesia Experience". Dalam konsep baru ini, Garuda Indonesia menggabungkan keramahan dan suasana khas Indonesia, yang berakar pada budaya bangsa. C. Perusahaan Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan komersial di Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya. Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor “RI 001” yang bernama “Indonesian Airways”. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai “PK-DPD” dengan logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda Indonesian Airways. Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara. Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8 Convair 240. Armada ini terus bertambah, dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah ketika membawa jemaah haji Indonesia pada 1956. Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara Eropa dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya. Selama tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awak kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan di Jakarta Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center.Perusahaan ini juga membangun sebuah Pusat Pemeliharaan Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Di awal era 90-an, Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun 2000. Perusahaan ini terus mengembangkan armadanya dan Garuda Indonesia pun masuk dalam jajaran 30 maskapai terbesar di dunia. Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang termasuk kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari European Export Credit Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi para penumpang, dan yang paling penting, menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda Indonesia. Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam perusahaan ini membuka jalan bagi Garuda Indonesia untuk menawarkan sahamnya ke publik (go public) pada 2011. D. Penghargaan Gambar 3.1.2 Penghargaan Garuda Indonesia Sumber : Garuda Indonesia Sejalan dengan keberhasilannya dalam melaksanakan program transformasi perusahaan, "Quantum Leap 2011 - 2015", kinerja Garuda Indonesia semakin diakui di tingkat internasional. Setelah berhasil meraih "The World's Best Regional Airline" pada tahun 2012 lalu, maka pada hari ini Kamis (18/6), Garuda Indonesia kembali berhasil meraih predikat "World's Best Economy Class 2013" dari Skytrax - lembaga pemeringkat penerbangan independen yang berkedudukan di London. Garuda Indonesia berhasil mengalahkan kandidat lainnya yaitu Singapore Airlines dan Asiana Airlines. Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Garuda Indonesia juga berhasil meraih award "Best Economy Class Airline Seat 2013" dari Skytrax. Pencapaian ini merupakan milestone yang membanggakan pada tahun ini mengingat tahun lalu gelar ini diraih oleh Singapore Airlines. Garuda Indonesia pada tahun lalu berada diperingkat empat dari "The Top Five Economy Class Airline", setelah Singapore Airlines, Qatar dan Asiana Airlines. Achievement ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan Garuda Indonesia dalam berbagai program peningkatan layanan yang dilaksanakannya. Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan bahwa terpilihnya Garuda sebagai "World's Best Economy Class 2013" tahun ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh karyawan Garuda Indonesia dalam memberikan layanan terbaik kepada para pengguna jasa dan untuk mewujudkan visi Garuda menjadi "Global Player". Penyerahan award sebagai "The World's Best Economy Class" tersebut dilakukan bersamaan dalam acara pameran dirgantara terbesar dunia – Paris Air Show 2013, oleh CEO Skytrax Edward Plaisted dan Richard Quest (CNN) kepada Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar pada acara yang dilaksanakan di Hall de la Cocarde, Air & Space Museum, Paris Air Show. 2012 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION First Rank (Platinum Award) category Transportation & Logistics Ranking at #6 Top 100 Annual Reports Worldwide Ranking at #4 Top 50 Annual Reports In The Asia‐Pacific Region Best In ‐House Annual Report – Platinum – Worldwide by League of American Communications Professionals (LACP) July 15, 2013 THE 1ST CHAMPION OF INDONESIA ORIGINAL BRAND 2013 "Product Category: Airline Service" by SWA BUMN INNOVATION EXPO & AWARD 2013 "Pemenang II Stan Terbaik" by Debindo, Kementerian BUMN RI INDONESIA GREEN AWARDS 2013 Category: Pelestari Hutan Pelopor Pencegahan Polusi Pemimpin Pelestari Bumi (for Pak Emirsyah Satar) by The La Tofi School of CSR SKYTRAX AWARDS 2013 "THE WORLD'S BEST ECONOMY CLASS" "BEST ECONOMY CLASS AIRLINE SEAT" by Skytrax CORPORATE IMAGE AWARD 2013 "Category: Airlines" by Bloomberg Businessweek, Frontier Consulting Group WEB BUMN AWARDS 2013 by BERITASATU.COM BUMN BEST PR OFFICER by Forum Humas BUMN BUMN BEST PR PROGRAM by Forum Humas BUMNSERVICE QUALITY AWARD 2013 "Category: International Airline" by Service Excellence, Carre INDONESIA MOST ADMIRED COMPANIES 2013 by Warta Ekonomi PENGHARGAAN ATAS PENCAPAIAN KINERJA DAN TEROBOSAN YANG DILAKUKAN DALAM "PELAKSANAAN PROGRAM BUMN PEDULI" PENGHARGAAN ATAS PENCAPAIAN KINERJA DAN TEROBOSAN YANG DILAKUKAN DALAM "BUMN PENYAMBUNG NUSANTARA" THE BEST CEO 2013 "The 1st Rank of The Best CEO 2013" by SWA, Ipsos and Dunamis Organization Services FORTUNE MOST ADMIRED COMPANIES 2013 "The Third Winner in Cross–Sector Industry" by Fortune Indonesia FORTUNE MOST ADMIRED COMPANIES 2013 "The First Winner in Infrastructure, Utilities and Transportation Industry" by Fortune Indonesia THE 20 BEST AIRLINES IN THE WORLD Ranking at #7 In‐Flight Experience: 80 On‐Time Performance: 74 by Business Insider PENGHARGAAN NASIONAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL 2013 by Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual CEO INOVATIF UNTUK NEGERI by GATRA CUSTOMER SATISFACTION AWARD DOMESTIC AIRLINE OF THE YEAR 2012 by Roy Morgan ASEAN PREMIUM AIRLINE OF THE YEAR by Frost & Sullivan PENGHARGAAN AKSI UNTUK BUMI 2013 KATEGORI BISNIS by WWF Indonesia & komunitas EARTH HOUR Indonesia INDONESIA SERVICE TO CARE AWARD 2013 by Marketeers, MarkPlus Insight Penghargaan atas partisipasi SBU Garuda Cargo dalam mensukseskan pelaksanaan Sistem Nasional Single Window (NSW) Airportnet Bandar Udara Internasional Soekarno‐Hatta untuk mendukung Indonesia National Single Window (INSW) CALL CENTER AWARD 2013 "CONTACT CENTER SERVICE EXCELLENCE AWARD 2013" by Service Excellence, Carre INDONESIA MOST ADMIRED CEO 2013 by Warta Ekonomi 2011/2012 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION First Rank Top 100 Annual Reports Worldwide First Rank (Platinum Award) category Aerospace & Defense First Rank (Platinum Award) category Transportation & Logistics Special Achievement Award : The Most Engaging Annual Report (Platinum) worldwideby League of American Communications Professionals (LACP) TOP BRAND AWARD 2013 "Category: Airlines" by majalah Marketing & Frontier INDONESIA INHOUSE MAGAZINE AWARD 2013 Gold Winner – The Best of State Owned Enterprise Inhouse Magazine (InMA) 2013 Award for VIEW Edition No.3/2012 Internal Magazine of Garuda Indonesia by SPS ASIA PACIFIC AIRLINE FOOD AWARDS 2012 The Best Long‐haul Airline Food Top 5 Short‐haul Airline Food by Skyscanner Top 5 Long‐haul Airline Food 1. Garuda Indonesia 2. Korean Air 3. Singapore Airlines 4.AirAsiaX 5. Air China Top 5 Short‐haul Airline Food 1. Singapore Airlines 2. Garuda Indonesia 3. Korean Air 4. Philippine Airlines 5. China Southern CEO INOVATIF UNTUK NEGERI by GATRA CUSTOMER SATISFACTION AWARD DOMESTIC AIRLINE OF THE YEAR 2012 .by Roy Morgan ASEAN PREMIUM AIRLINE OF THE YEAR by Frost & Sullivan PENGHARGAAN AKSI UNTUK BUMI 2013 KATEGORI BISNIS by WWF Indonesia & komunitas EARTH HOUR Indonesia INDONESIA SERVICE TO CARE AWARD 2013 by Marketeers, MarkPlus Insight Penghargaan atas parisipasi SBU Garuda Cargo dalam mensukseskan pelaksanaan Sistem Nasional Single Window (NSW) Airportnet Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta untuk mendukung Indonesia Nasional Single Window (INSW) oleh Menteri Perhubungan RI CALL CENTER AWARD 2013 "CONTACT CENTER SERVICE EXCELLENCE AWARD 2013" by Service Excellence, Carre INDONESIA MOST ADMIRED CEO 2013 by Warta Ekonomi 2011/2012 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION 1.First Rank Top 100 Annual Reports Worldwide 2.First Rank (Platinum Award) category Aerospace & Defense 3.First Rank (Platinum Award) category Transporta8on & Logistics 4.Special Achievement Award : The Most Engaging Annual Report (Platinum) worldwide by League of American Communications Professionals (LACP) TOP BRAND AWARD 2013 "Category: Airlines" by majalah Marketing & Frontier INDONESIA INHOUSE MAGAZINE AWARD 2013 Gold Winner – The Best of State Owned Enterprise Inhouse Magazine (InMA) 2013 Award for VIEW Edi8on No.3/2012 Internal Magazine of Garuda Indonesia ASIA PACIFIC AIRLINE FOOD AWARDS 2012 The Best Long-haul Airline Food Top 5 Short-haul Airline Food by Skyscanner STEVIE AWARDS 2012 Bronze Stevie Winner Best Annual Report (Print) Awarded by International Business Awards GALAXY AWARDS 2012 Silver for Annual Reports: Transportation Bronze for Copywriting: Annual Reports – Asia Honors for Design: Covers – Annual Reports – artistic illustrations Awarded by Mercomm THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE JULY 2012 Awarded by Roy Morgan THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE FEBRUARY 2012 Awarded by Roy Morgan THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE JANUARY 2012 Awarded by Roy Morgan SOUTHEAST ASIA’S INSTITUTIONAL INVESTOR CORPORATE AWARDS 2012 “Most Improves Investor Relations in 2012” Awarded by Alpha Southeast Asia 2010/2011 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION “First Rank Top 100 Annual Report Worldwide” “First Rank (Platinum Award): Aerospace and Defense” “Special Achievement Award: The Most Engaging Annual Report (Platinum) Worldwide” “Bronze Award” (online) Awarded by League of American Communications Professionals (LACP) ANNUAL REPORT AWARDS 2011 “The Best Company for Increasing Value in Average” Annual Report Awards 2006-2011 Awarded by Bappepam LK, IDX, Bank Indonesia, the State Ministry of State-Owned Enterprises, KNKG, IAI, Directorate General of Tax, Indonesian Ministry of Finance. THE MOST ADMIRED COMPANIES IN INDONESIA Awarded by Hay Group THE BEST BUMN MARKETERS 2012 AWARDS Gold Winner: Strategic Marketing Silver Winner: Tactical Marketing Silver Winner: Special Award Awarded by BUMN Track Magazine ASIAMONEY CORPORATE GOVERNANCE POLL 2011 “Best for Investor Relations in Indonesia – 3rd place” “Best for Shareholder’s Rights and Equitable Treatment in Indonesia – 3rd place” “Overall Best Company in Indonesia for Corporate Governance – 3rd place” “Best for Responsibilities of Management and The Board of Directors in Indonesia – 3rd place” Awarded by Asia Money INDONESIA MOST ADMIRED COMPANIES 2011 “The Best 20 Most Admired Companies in Indonesia” Awarded by Fortune Indonesia E. Anak Perusahaan Anak perusahaan adalah satu kesatuan legal independen, yang dibangun oleh perusahaan untuk mendukung seluruh kegiatannya. Manajemen anak perusahaan diatur secara independen namun tetap di bawah pengawasan induk perusahaan. Anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia. 1. PT Aerowisata PT Aerowisata didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1973 dengan misi mengembangkan usaha jasa yang berkaitan dengan industri pariwisata. Untuk mendukung misi ini, Aerowisata juga memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, jasa boga, transportasi darat dan agen perjalanan. Aerowisata memiliki lebih dari 50% saham kepemilikan dari anakperusahaannya, yaitu PT Bina Inti Dinamika, PT Mirtasari Hotel Development, PT Senggigi Pratama International, PT Aerofood Indonesia, PT Aerotrans Services Indonesia, PT Aero Globe Indonesia, Garuda Orient Holidays Pty. Ltd., Garuda Orient Holidays Korea Co. Ltd., PT Aerojasa Perkasa, Garuda Orient Holidays Japan Co. Ltd., PT Aero Hotel Management dan PT Belitung Inti Permai. 2. PT Abacus Distribution Systems Indonesia Abacus DSI memiliki kantor pusat di Jl. Mampang Prapatan Raya no. 93, Jakarta, dengan kantor cabang di Surabaya dan Medan. Visi perusahaan ini adalah menjadi penyedia layanan sistem pemesanan tiket (Global Distribution Systems/GDS) terdepan serta penyedia layanan komunikasi dan teknologi informasi di Indonesia. Cakupan kegiatan perusahaan ini meliputi layanan sistem reservasi yang terkomputerisasi, penyewaan peralatan komputer yang digunakan oleh agen-agen perjalanan, menyediakan fasilitas pelatihan pegawai untuk agen-agen perjalanan serta menyediakan bantuan teknis dalam system pemesanan tiket terkomputerisasi (computerized reservation systems/CRS) untuk agen-agen perjalanan. 3. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA) Perusahaan ini didirikan untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia, khususnya dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat terbang, juga layanan perbaikan mesin dan komponen-komponennya. Pada tahun 2003, perusahaan menerbitkan saham perdana yang terdiri dari 665.699 lembar saham, dengan total harga Rp. 166.4 Milyar. Sebanyak 99% saham dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (Persero) dan 1% dimiliki oleh PT Aerowisata. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia berdiri berdasarkan Akta Notaris No.93 tertanggal 26 April 2002 oleh Arry Supratno, S.H., Notaris Umum di Jakarta, disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-11688.H.T.01.01. tertanggal 25 Juni 2002 dan dicatat dalam Pelengkap Berita Negara RI No. 78 pada tanggal 27 September 2002. 4. PT Aero Systems Indonesia (ASYST) PT Aero Systems Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama PT Lufthansa Systems Indonesia, didirikan pada tahun 2005. Awalnya PT Garuda Indonesia (Persero) memiliki 51% dari saham perusahaan, dan sisanya sebanyak 49% dimiliki oleh Lufthansa Systems AG (LSY). Pada tanggal 29 Januari 2009, terjadi perpindahan kepemilikan saham dari LSY ke PT Aerowisata. Kegiatan ASYST meliputi layanan konsultasi dan sistem teknik teknologi informasi serta layanan pemeliharaan penerbangan dan industri lainnya. Bisnis utama ASYST adalah sebagai penyedia hosting untuk tiga layanan utama, yaitu: Software as a Services atau SaaS (layanan perangkat lunak) seperti Passenger Service System atau PSS (system layanan penumpang) dan Enterprise Resource Planning (ERP) business model. Layanan kedua adalah Platform as a Service atau PaaS (layanan platform), yang terdiri dari sistem operasional, Reverse Proxy, Web Server, Application Server, and Database. Dan layanan ketiga adalah Infrastructure as a Service atau IaaS (layanan prasarana) seperti Server (komputasi), penyimpanan, perangkat jaringan, Pusat Data and Disaster Recovery Center (Pusat Pemulihan Bencana) untuk mendukung dan mengoptimalisasikan jaringan bisnis. Seluruh layanan disimpan dalam pusat data dengan standar internasional Tier III ketersediaan 99.8%. Selain itu, untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi klien, ASYST menyediakan layanan Data Recovery Center atau DRC (Pusat Pemulihan Data). F. Produk GOS Member Route : BTH-TKG or TKG-BTH Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 589.000/one way exclude TAX/IW/YR V Class IDR 1.178.000/return exclude TAX/IW/YR Date of issued : Immediatelly - 31 March 2014 Date of travel : Immediatelly - 31 March 2014 Flight Number : GA270 / GA271 Day of Service : Daily Promo on MES-TKG or TKG-MES Route : MES-TKG or TKG-MES Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 1.043.000/one way exclude TAX/IW/YR V Class IDR 2.086.000/return exclude TAX/IW/YR Date of issued : Immediatelly - 31 March 2014 Date of travel : Immediatelly - 31 March 2014 Flight Number : GA270 / GA271 Day of Service : Daily Route : BDJ-JKT only Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 550.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : Immediatelly - 31 December 2013 Date of travel : Immediatelly - 31 December 2013 Flight Number : GA 531 / GA 533 Day of Service : Daily V OE-DPS Route : KOE – DPS Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 650.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : Immediatelly - 31 December 2013 Date of travel : Immediatelly - 31 December 2013 Flight Number : All Flight Number Day of Service : Daily Route : PKY-JKT or JKT-PKY Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 550.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 24 October 2013 - 31 December 2013 Date of travel : 24 October 2013 - 31 December 2013 Flight Number : All flights Day of Service : Daily Route : SOC-JKT Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 450.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 23 October 2013 - 31 March 2014 Date of travel : 23 October 2013 - 31 March 2014 Flight Number : GA221 Day of Service : D234567 V Class Promo on JKT-SOC Route : SOC-JKT Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 450.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 23 October 2013 - 31 March 2014 Date of travel : 23 October 2013 - 31 March 2014 Flight Number : GA228 Day of Service : D123467 Route : MDC - UPG or UPG – MDC Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 450.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 21 September 2013 - 31 January 2014 Date of travel : 21 September 2013 - 31 January 2014 Flight Number : GA 683/682 Only Day of Service : Daily Route : MDC-JKT or JKT-MDC Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 1.150.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 21 September - 31 March 2014 Date of travel : MDC-JKT 21 Sept - 12 Oct 2013 15 Oct - 02 Nov 2013 05 Nov - 20 Dec 2013 05 Jan 14 - 31 Mar 2014 JKT-MDC 21 Sept - 13 Oct 2013 15 Oct - 03 Nov 2013 05 Nov - 24 Dec 2013 06 Jan 14 - 31 Mar 2014 Flight Number : All Flight Number Day of Service : Daily V Class Promo on PKU-BTH or BTH-PKU Sector Route : PKU-BTH or BTH-PKU Type of Class : Economy Class Promo Fare : V Class IDR 380.000/one way exclude TAX/IW/YR Date of issued : 17 September - 31 March 2014 Date of travel : 17 September - 31 March 2014 Flight Number : All Flight Number Day of Service : Daily Data Kementerian Perhubungan menunjukkan sepanjang semester I jumlah penumpang domestik 18 maskapai nasional mencapai 33 juta penumpang. Lion Air menguasai pangsa pasar penumpang domestik dengan menerbangkan 13,97 juta penumpang domestik atau 41,51 persen sepanjang Semester I-2012. Di peringkat kedua terdapat maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia menerbangkan 7,80 juta penumpang domestik atau 23,20 persen. Menyusul di belakang Garuda Indonsia adalah Sriwijaya Air sebanyak 3,90 juta penumpang atau 16,49 persen. Di peringkat keempat terdapat PT Metro Batavia selaku operator maskapai Batavia Air dengan menerbangkan 3,51 juta penumpang atau menguasai market share 10,45 persen. Sedangkan peringkat kelima terdapat 'adik' Lion Air, Wings Abadi, dengan menerbangkan 1,21 juta penumpang atau 8,35 persen. Peringkat keenam terdapat maskapai penerbangan perintis Merpati Nusantara Airlines yang menerbangkan 1,13 juta penumpang atau 3,4 persen. Sedangkan di peringkat ketujuh terdapat maskapai asal Malaysia, Indonesia AirAsia yang menerbangkan 882.480 penumpang. Posisi ke delapan adalah PT Trigana Air Service yang menerbangkan 366.085 penumpang dan di peringkat sembilan terdapat PT Kalstar Aviation yang mengangkut 269.659 penumpang. Sedangkan PT Travel Express Air, operator maskapai Express Air melayani 164.510 penumpang. 3.2. Analisis Lingkungan Bisnis (SWOT) 3.2.1. Faktor Internal Perusahaan A. Kekuatan (Strengths): 1. Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia. 2. Garuda saat ini mengoperasikan 89 pesawat yang terdiri dari 3 pesawat jenis Boeing 747-400, 6 pesawat jenis Airbus 330-300, 5 pesawat jenis Airbus 330-200 dan 33 pesawat jenis B737 Classic (seri 300, 400, 500) dan 42 pesawat B737-800 NG. 3. Garuda mempunyai 36 rute penerbangan domestik dan 26 rute internasional hingga tahun 2010. 4. Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda Indonesia Experience” yang didasarkan pada 5senses yaitu sight, sound, smell, taste, and touch, menyebabkan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain; 5. Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat; 6. Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional, kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI (efficient & effective, Loyalty, customer centricity, Honesty & openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia ; 7. Pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar Internasional mencapai 23.2% kendati terjadinya krisis global sehingga Garuda Indonesia tetap menjadi pemimpin pasar untuk area Jepang-Korea-China, Timur Tengah dan South West Pacific (Australia); 8. Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI tercanggih di Indonesia; 9. Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan dan bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada masyarakat; 10. Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan; 11. Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar domestik; B. Kelemahan (Weakness): 1. Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan; 2. Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar; 3. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu; 4. Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang akan datang; 5. Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya; 3.2.2. Faktor Eksternal Perusahaan A. Peluang (Opportunities): 1. Telah dikeluarkannya Garuda Indonesia dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa, yang menyebabkan semakin terbukanya kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional jarak jauh; 2. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun 2010 mencapai 22,39% dibandingkan dengan pertumbuhan dunia yang hanya sebesar 8,20%; 3. Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang bernama SkyTeam Global Airline Alliance. 4. Berkembangnya secara cepat industri penerbangan Asia Pasifik. B. Ancaman (Threats) 1. Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang menghambat ketepatan waktu penerbangan (On TimePerformance/OTP), seperti landasan pacu/runway yang terbatas; 2. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina. 3. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dan sebagainya yang dapat mengakibatkan penurunan permintaan; 4. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain; 5. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global. 3.2.3. SWOT Matrix A. Strengths-opportunities (S-O) 1. Di bukanya 4 rute domestik baru dan 7 rute internasional baru tahun 2009 2. Dikembangkannya konsep Human Capital Management system yang memandang seluruh karyawan sebagai aset yang memiliki daya saing tinggi yang dilakukan mualai dari dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pengembangan pembuatan sistem dan prosedur, serta pengelolaan karir. 3. Menerapkan sistem reward and punishment yang telah meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan. 4. Penerapan teknologi informasi yang meliputi peningkatan proses otomatisasi dan menghilangkan ketergantungan kegiatan manual serta memberikan kemudahan dokumentasi, standarisasi proses dengan implementasi beberapa aplikasi sistem informasi. B. Strengths- Threats (S-T) 1. Desain interior di dalam pesawat yang menggunakan warna dan motif tradisional Indonesia 2. Menyediakan perangkat audio dan video on demand (AVOD) untuk menikmati film, siaran tv, bermain video game, ataupun mendengarkan musik termasuk musik tradisional dan kontemporer Indonesia (sound) 3. Memberikan layanan tulus dan bersahabat kepada penumpang pada saat melakukan reservasi sampai tiba di bandara tujuan. C. Weakness-Opportunities (W-O) 1. Modernisasi dan penambahan pesawat dalam jumlah yang cukup besar dengan penggunaan bahan bakar yang efisien yang dimulai bertahap sejak juli 2009. 2. Dibuka kembalinya rute-rute penerbangan yang sempat ditutup baik di dalam maupun di luar negeri seperti Amsterdam pada juni 2010. 3. Penambahan jumlah pilot, co pilot, dan awak kabin di tahun 2010. D. Weakness-Threats (W-T) 1. Lebih memberdayakan SBU citilink untuk penerbangan dengan harga yang rendah yang telah melayani 7 kota di Indonesia (Ampenan, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Jakarta, Kupang dan Makasar. 2. Menyelesaikan restrukturisasi hutang dengan seluruh kreditur termasuk European Export Creditur Agency (ECA) tanpa jaminan dari pemerintah. 3. Menetapkan harga tiket yang tepat yang sesuai dengan pertimbangan strategi, profitabilitas, kondisi persaingan dan permintaan serta fluktuasi harga bahan bakar. 3.3. Strategi Segmenting,Targeting,Positioning (STP) 3.3.1. Segmenting Perusahaan Sekarang ini perkembangan penerbangan di Indonesia tergolong pesat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya maskapai penerbangan di Indonesia maka para maskapai itu saling berlomba untuk menjadi yang nomor satu di bumi pertiwi ini. Garuda Indonesia sudah memiliki segmentasi pasar yang sangat luas yang memang sudah go international. Sekarang ini Garuda juga telah menambahkan berbagai jadwal penerbangan ke beberapa negara di dunia. Sedangkan di Indonesia Garuda Indonesia sudah menjangkau seluruh kota. Segmentasi Garuda Indonesia juga untuk segala usia, jenis kelamin, ras, suku maupun agama. Sehingga siapa pun bisa menggunakan palayanan jasa dari Garuda Indonesia yang khususnya adalah jasa penerbangan. Pada 2009 yang lalu, Garuda mulai berusaha mensejajarkan diri dengan maskapai-maskapai internasional kelas dunia seperti KLM, Air France dan Singapore Airlines, dengan memperkenalkan sistem hiburan AVOD terbaru (Audio Video on Demand) dengan televisi di setiap kursi, terutama dalam armada jarak jauh. Garuda juga memperkenalkan kursi kelas bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur pada penerbangan jarak jauh. 3.3.2. Targeting Perusahaan Target pemasaran Garuda Indonesia adalah menarik peminat dari domestik atau mancanegara. Hal tersebut telah dibuktikan dengan penambahkan berbagai jadwal penerbangan ke beberapa negara di dunia. Garuda Indonesia sendiri memiliki target pasar untuk kalangan atas, hal ini terbukti harga tiket yang jauh lebih tinggi dari kompetitor-komprtitor lainnya. Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya yang tiba antara bulan Oktober 1950 dan Februari 1958 sehingga menjadi : DC 3/C-47 20 pesawat, Convair liner –240 8 pesawat, Convair liner- 340 8 pesawat, Convair liner – 440 8 pesawat, De Haviland Heron 14 pesawat. Jaringan penerbangan Garuda Indonesia kemudian diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota - kota Singapura, Bangkok, dan Manila. Disebabkan alasan teknis maka seluruh pesawat De Haviland Heron di hapus dari kekuatan armada Garuda. Selanjutnya antara tahun 1960 dan 1966 Garuda Indonesia mendapatkan tambahan armadanya lagi berupa pesawat - pesawat bermesin jet seperti : Convair liner 990 A 3 pesawat, Lockheed Electra L188C 3 pesawat, Douglas DC-8-55 1 pesawat. Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tipe - tipe pesawat seperti; Douglas DC-10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330. Kegiatan Garuda lainnya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi Kepala Negara ke berbagai negara. Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda Indonesia telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan keluar negeri meliputi kota – kota di benua Asia, Australia dan Eropa. Untuk target yang selanjutnya pada tahun 2015 adalah Garuda Indonesia ingin menjangkau kalangan bawah. Hal tersebut dilakukan agar Garuda Indonesia dapat menjangkau semua kalangan. Untuk menunjang target tersebut Garuda Indonesia akan menambah pesawat 50 diantaranya adalah pesawat untuk Citilink. Citilink merupakan salah satu strategi Garuda dalam penerbangan Low Cost Carier atau penerbangan murah. Walaupun Citilink penerbangan Low Cost namun dari sisi kualitas, kenyamanan dan keamanannya adalah sama dengan Garuda Indonesia. PT Garuda Indonesia Tbk terus meningkatkan kinerjanya. Maskapai penerbangan nasional ini memasang target yang cukup tinggi. Tidak tanggung-tanggung, pada 2015 nanti, Garuda menargetkan akan mengangkut sebanyak 45,4 juta penumpang di mana 16,4 juta nya merupakan penumpang Citilink. Tahun lalu maskapai penerbangan pelat merah ini sanggup mengangkut sebanyak 17,1 juta penumpang di mana 1,6 juta merupakan penumpang Citilink. Untuk menopang pencapaian target ini, PT Salah satu strategi untuk mencapai target tersebut adalah memperkuat armadanya. Garuda Indonesia akan menambah pesawat hingga mencapai 194 pesawat pada 2015 mendatang. 50 diantaranya adalah pesawat untuk Citilink. 3.3.3. Positioning Perusahaan Sekarang ini di Indonesia maskapai penerbangan yang bagus ialah Garuda Indonesia Airlines. GIA memang maskapai penerbangan yang tertua dan terbaik di Indonesia. Hal itu terbukti dari berbagai penghargaan yang telah diterima dan lain-lain. Beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan seperti PT. GMF Aero Asia (merupakan pusat pelayanan perawatan pesawat terbang), PT. Aerowisata (perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan, travel, dan catering) PT. Abacus (merupakan perusahaan penyedia layanan sistem reservasi untuk penerbangan) dan PT. Gapura Angkasa (penyedia layanan ground handling dalam bisnis penerbangan). Sehingga Garuda Indonesia menjadi market leader dalam hal pelayanan jasa penerbangan. 3.4. Strategi Bauran Pemasaran 3.4.1. Marketing Mix (7P) Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu bisnis jasa adalah bisnis penerbangan. Komponen utama bisnis penerbangan adalah maskapai penerbangan atau airlines. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Perusahaan maskapai tersebut menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa transportasi. Airlines juga dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya unutk memperkuat cakupan jalur penerbangannya melalui konsep hub dan spoke. Tujuh bauran pemasaran pada bisnis jasa penerbangan dijelaskan sebagai berikut; 1. Produk (product) Produk yang dibahas di sini adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. a. Kualitas Kualitas produk ini dipandang sebagai produk pelayanan nomor satu di Indonesia. Terbukti bahwa dari sejak tahun 1949 hingga saat ini produk pelayanan jasa ini menjadi nomor satu di Indonesia sebagai perusahaan penerbangan yang dipercaya. Selain sebagai penerbangan yang menjadi citra negara, perusahaan penerbangan ini juga menjadi sarana angkutan bagi kunjungan resmi kepala negara ke berbagai negara dan sebagai angkutan bagi ribuah jemaah haji setiap tahunnya. b. Keistimewaan Keistimewaan maskapai penerbangan ini cukup terbukti, mulai dari pelayanan baik di luar maupun di dalam pesawat. Maskapai penerbangan ini juga sudah tercatat memiliki official 4-Star Ranking of Product and Service Quality, sudah menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa maskapai ini telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Maskapai ini juga masuk dalam daftar maskapai bintang empat dari Skytrax yang berarti memiliki kinerja dan pelayanan yang bik. Bahkan, untuk mensejajarkan pelayanan dengan maskapai-maskapai internasional, dua tahun lalu maskapai ini memperkenalkan sistem hiburan AVOD terbaru (Audio Video on Demand) dengan televisi pada setiap kursi terutama dalam armada jarak jauh. Armada ini juga memperkenalkan kursi kelas bisnis yang dapat diubah menjadi tempat tidur saat penerbangan jarak jauh. c. Pilihan Produk Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia. Garuda adalah nama burung mitos dalam legenda pewayangan. Garuda Indonesia dipilih sebagai maskapai terbesar dan terbaik Indonesia karena atas prestasi serta pelayanannya yang dipandang baik sehingga mendapatkan penghargaan dari IATA berupa sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Selai itu, perjalanan pesawat garuda sejak pertama kali diterbangkan pada tahun 1949, juga turut membantu menyelesaikan misi perselisihan antara Indonesia dengan Belanda. d. Nama Merek (Brand Name) Pada tanggal 25 Desember 1949, saat presiden Indonesia pertama akan terbang ke Yogyakarta, Dr. Konijnenburg wakil dari KLM melapor bahwa pesawat yang akan dinaiki Soekarno harus diberi nama dan dicat sesuai nama yang diberikan presiden. Maka, presiden pun menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden (Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu). Dari situ, presiden memberikan nama maskapai ini menjadi Garuda Indonesian Airways dengan logo barunya. Maka, pada 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah, pesawat DC-3 dengan registrasi PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke Kemayoran-Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS). e. Kemasan Kemasan tentu menjadi hal yang penting dalam rangka menciptakan image dan sebagai pembeda dengan produk lain. Dalam hal ini, garuda Indonesia memiliki logo yang lebih menjadi ciri khas lambang negara, yakni burung garuda. Selain itu, kemasan pada pelaku pelayanan juga memiliki diferensiasi tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain, ini juga dimaksudkan sebagai ciri khas Indonesia, yaitu pada 28 Mei 2010 Garuda Indonesia Secara resmi meluncurkan seragam baru bagi pramugari/pramugaranya. Seragam pramugari terinspirasi dari kebaya tradisional dengan batik motif lereng dilengkapi dengan kebaya berwarna biru gaya Kartini di bagian atas. kostum tambahan bagi pramugari termasuk sebuah batik motif lereng berwarna jingga dengan kebaya berwarna jingga. laki laki memakai jas abu abu, kemeja biru dan dasi bermerek. seragam ini didesain oleh Josephine Komara. Selain itu, pesawat garuda Indonesia juga lebih besar dibandingkan dengan pesawat penerbangan lain yang ada di Indonesia. 2. Harga (price) Harga yang ditawarkan tentu menyeimbangi dengan pelayanan (service) dari perusahaan. Ini juga yang dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia. Harga yang diberikan untuk berbagai tujuan penerbangan juga berbeda. Perbedaan juga termasuk kelas yang digunakan, yaitu kelas eksekutif atau juga kelas ekonomi. a. Daftar Harga Daftar harga pesawat garuda Indonesia bisa di lihat langsung di situs www.garuda-indonesia.com. Namun, berikut ini adalah daftar harga tiket Pesawat Garuda Indonesia kelas ekonomi. Tabel 3.4.1 Daftar Harga Pesawat Garuda Indonesia From (Dari) Tujuan Harga mulai dari ( Rp) Jakarta Pekanbaru 535.000 Jogjakarta 377.000 Solo 377.000 Semarang 355.000 Surabaya 480.000 Malang 535.000 Denpasar 535.000 Mataram 645.000 Kupang 950.000 Balik Papan 676.500 Banjarmasin 535.000 Pontianak 452.500 Palangkaraya 645.000 Lampung 300.000 Pangkal Pinang 375.500 Palembang 355.000 Jambi 469.000 Padang 535.000 Batam 573.500 Medan 803.000 Banda Aceh 892.100 Makasar 797.500 Kendari 1.049.000 Manado 615.000 Jayapura 1.880.000 Biak 2.100.000 Timika 2.122.000 Sumber : Garuda Indonesia b. Potongan Harga Potongan harga bagi harga tiket Pesawat Garuda juga diberikan, terutama pada saat momentum tertentu seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri, pada saat Bulan Ramadhan, atau pada saat hari-hari tertentu. c. Pemberian Hadiah Pemberian hadiah dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk penghargaan bagi anak bangsa. Contohnya, pada Turnamen Womens Circuit Garuda Indonesia Championships menyediakan hadiah uang total 25.000 dollar AS atau Rp 221,2 juta. d. Sistem Pembayaran Sistem pembayaran untuk pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia sendiri bisa dilakukan dengan melalui online ataupun pemesanan melalui telepon. e. Tenggang Waktu (Credit Term) Dalam pemesanan tiket, biasanya harga tiket yang sudah lewat tanggalnya tidak bisa dilihat lagi di sistem reservasi, kecuali harga tiket yang telah di issued/dibuka dengan menggunakan kode booking atau nomor tiket. 3. Tempat (Place) Sebagai produk pelayanan jasa penerbangan yang paling terkemuka di Indonesia, maskapai penerbangan ini terus mengembangkan pelayanannya dari segi jangkauan penerbangan (tempat). a. Saluran Distribusi (distribusi channel) Distribusi dalam hal ini bukan berarti distribusi produk, melainkan lebih kepada pelayanan jasa. Namun, distribusi oleh perusahaan ini rupanya dilakukan pada media iklannya melalui majalah garuda yang bernama Garuda In-Flight Magazine . Majalah ini memiliki oplah 60.000 eksemplar dan didistribusikan pada seluruh penerbangan Garuda Indonesia. Hal ini diterbitkan sebagai media on-board eksklusif dengan cerita perjalanan menarik di tujuan di seluruh nusantara, fitur, wawancara dengan orang Indonesia terkenal dan artikel gaya hidup pada anggur dan fine dining, belanja, fashion dan keindahan, budaya dan seni. b. Jangkauan Jangkauan wilayah penerbangan pesawat Garuda Indonesia sendiri sudah sejajar dengan penerbangan internasional seperti Malaysia Airlines ataupun Singapura Airlines. Jangkauan Garuda Airlines meliputi Singapura, Malaysia, Kuala Lumpur, Thailand (Bangkok, Ho Chi Minh City), Manila, China (Shanghai, Beijing, Guangzhou, Hongkong, Taipe), Korea (Seoul), Jepang (Tokyo, Osaka), Australia (Perth, Melbourne, Sydney) Arab Saudi (Jeddah, Riyadh, Dubai, Dam Mam), dan Eropa (London, Amsterdam, Frankfurt, Paris). Sedangkan untuk penerbangan lokal hampir ke semua wilayah di Indonesia terkecuali Irian Jaya. c. Lokasi Lokasi penerbangan sendiri yakni berpusat di Jakarta, tepatnya di bandara Soekarno-Hatta. d. Inventory/stok produk Seiring kemajuan serta kepercayaan konsumen terhadap Garuda Indonesia, perusahaan ini juga menambah armada pesawatnya guna memperlancarpelayanan terhadap penumpang. Pada 1965 misalnya, Garuda mendapat dua pesawat baru yaitu pesawat Jet Convair 990 dan Pesawat Turboprop Lockheed L-118 Electra, setelah sebelumnya Pada 1953, maskapai ini memiliki 46 pesawat. e. Transportasi Sebagai perusahaan penerbangan terkemuka dan nomor satu di Indonesia, perusahaan Garuda Indonesia juga memberikan kemudahan fasilitas transportasi bagi para pengguna jasa. Transportasi yang dimaksdu misalnya angkutan khusus bandara Soekarno-Hatta, dan lain-lain. 4. Promosi (promotion) Sebagai perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, iklan sebagai media promosi rupanya masih perlu dilakukan guna menyadarkan serta memberikan informasi baru tentang Perusahaan Garuda Indonesia kepada masyarakat, terutama kepada pengguna setia Garuda Indonesia. a. Advertising (periklanan) Advertising sebagai media iklan perusahaan penerbangan Garuda Indonesia dilakukan melalui media televisi, koran, hingga majalah. Iklan juga dilakukan pada media online (website). Pada media televisi, iklan yang dilakukan oleh perusahaan sekelas Garuda Indonesia ini tentu memerlukan biaya yang cukup besar untuk satu kali produksinya. b. Personal Selling (penjualan perseorangan) Cara ini tidak dilakukan oleh Perusahaan Garuda Indonesia dalam melakukan penjualan tiket pesawatnya. Personal selling misalnya hanya dilakukan melalui pelayanan via telepon atau online. c. Sales Promotion (SP) Walaupun iklan sudah dilakukan melalui media visual seperti televisi, tapi promosi juga tetap dilakukan Garuda Indonesia pada media cetak seperti koran dan majalah. d. Public Relation (PR) Untuk terus menjaga hubungan serta loyalitas pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia, pihak perusahaan tentu tetap melakukannya melalui seorang Public Relation (PR). Misalnya mengadakan seminar, donasi, dan kotak saran baik via customer service maupun media online. e. Direct Marketing (DM) Direct Marketing (DM) atau pemasaran langsung dilakukan oleh perusahaan melalui media telepon (customer service), atau para pengguna jasa penerbangan ini bisa membelinya langsung di agent travel atau airlines terdekat. f. Integrated Marketing (Pemasaran terpadu) Tidak ada pemasaran terpadu pada perusahaan jenis penerbangan ini, yang ada adalah penjualan tiket langsung di agent travel atau airlines. g. Event Marketing Event Marketing memang dianggap sebagai cara yang efektif dalam menjual produk. Namun, dalam hal ini tidak ada penjualan tiket secara langsung di suatu acara, yang ada hanya penawaran melalui iklan tentang discount (potongan harga tiket) saat hari-hari tertentu seperti misalnya menjelang Hari Raya Idul Fitri. h. Local Area Marketing (Pemasaran Lokal) Hampir di semua daerah di Indonesia terdapat agent travel sebagai Local Area Marketing di daerah tersebut. 5. Orang (People) maksudnya adalah jasa sebagian besar diberikan oleh orang, sehingga seleksi, pelatihan dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan niat baik. Hal-hal yang tergolong sebagai People dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Sikap karyawan penjualan yang ramah, Sikap karyawan yang profesional, Asistensi petugas sebelum keberangkatan, Tanggapan karyawan terhadap keluhan; Keramahan pilot dan pramugari. 6. Physical Evidence Kualitas jasa dapat ditunjukkan melalui bukti fisik dan penyajian. Jadi suatu bisnis penerbangan akan mengembangkan suatu penampilan dan gaya yang dapat diamati dalam menangani pelanggannya, sehingga dapat menyampaikan nilai yang diharapkan bagi konsumen, baik itu kebersihan, kecepatan atau manfaat lainnya. Hal-hal yang tergolong sebagai Physical Evidence dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Kantor perwakilan yang bersih dan nyaman, Agen penjualan yang bersih dan nyaman, Pesawat yang bersih dan indah, Logo perusahaan yang menarik; 7. Proses (Proces) Merupakan sistem organisasi adalah elemen yang tidak terlihat tetapi mendukung bisnis jasa tersebut. Hal-hal yang tergolong sebagai Proses dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Proses check-in dan boarding yang mudah, Jadual keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu, Proses pengambilan bagasi yang cepat. BAB IV Penutup 4.1. Kesimpulan Berdasarkan dari makalah tersebut maka penulis dapat mengambil kesimpulan: 1. Pt. Garuda Indonesia sebagai salah satu perusahaan penerbangan yang pertama kali muncul dan terbesar di Indonesia terus melakukan pembenahan terutama dalam hal pelayanan, apalagi sekarang banyak bermunculan perusahaan competitor lain dengan promosi dan penawaran harga yang lebih murah, dan hal ini mau tak mau juga memperngaruhi perusahaan garuda Indonesia untuk dapat terus berinovasi salah satunya dengan cara membuka rute penerbangan ke beberapa Negara. Selain itu perusahaan dituntut harus dapat menyelesaikan permasalahan internal maupun eksternal perusahaan, misalnya KKN yang terjadi dalam perusahaan, dan masalah eksternal lainnya berupa jaminan keamanan. Oleh karena itu perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang lebih baik dibandingkan competitornya misalnya dengan memberikan asuransi bagi pengguna maskapai garuda Indonesia. 2. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas kinerja atribut utama pelayanan Garuda Indonesia sudah baik, baik dari segi pelayanan, kinerja staff dan awak kabin, seragam awak kabin, hiburan dan makanan, bantuan dan kecakapan kerja para staff dan awak kabin yang diberikan selama penerbangan. Dengan meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. 4.2. Saran Berdasarkan dari makalah tersebut penulis dapat memberikan saran: berharap Garuda Indonesia kini dapat berkembang dengan baik, dengan melakukan perbaikan kualitas secara menyeluruh memberikan excellent service bagi seluruh penumpang sehingga visi Garuda Indonesia untuk menjadi “perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia”. Dan Garuda Indonesia tidak boleh cepat merasa puas akan keberhasilan yang diraih, agar visi tersebut semakin nyata dalam perjalanan hidup Garuda Indonesia sehingga dapat mengharumkan nama Indonesia sebagai maskapai penerbangan Indonesia yang terbukti dapat bersaing dengan maskapai penerbangan international di kancah penerbangan international. DAFTAR PUSTAKA Buku Fuad, M dan H, Christine. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Edisi ketiga. Yogyakarta : Andi Philip, Khotler. 2012. Manajemen Pemasaran perspektif Asia. Buku Dua. Edisi Pertama.Yogyakarta : Andy Trout, Jack. 2004. Trout on Strategy: Menguasai Benak Konsumen, Menaklukkan Pasar. Kelompok Gramedia: PT Bhuana Ilmu Popular. Materi Lain http://www.antaranews.com http://www.garuda-indonesia.com

7 komentar: